LANTABUR.TV

Selamatkan Anak Kita Dari Pornografi Menjadi Generus Berprestasi "Kecil Terbina, Remaja Terjaga, Muda Berkarya, Hidup Sederhana, Keluarga Sejahtera, Tua Kaya Ilmu, Mati Masuk Surga Selamat dari Neraka" -JADILAH GENERUS YANG CERDAS DAN FAHAM-
www.ppg-indonesia.com
CONTENT TWITTER HERE
CONTENT FACEBOOK HERE

Minggu, 22 November 2009

KELEBIHAN MENUNTUT ILMU


السلام عليكم


TERIMA KASIH Buat semua yang sudi menjengah blog ihsan dari kami. Semoga ianya dapat dijadikan sebagai santapan minda serta insyaallah mendatangkan manfaat untuk anda semua.
Blog Ini
Dipautkan Dari Sini
Web
Blog Ini




Dipautkan Dari Sini




Web





Allah subhanahu wata’ala sangat menghargai kegiatan mencari ilmu dengan firman-Nya dalam surah Al-Mujadilah ayat 11 :

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Jangankan kita sebagai manusia, sedangkan haiwan buas pun (semisal anjing) ada perbedaan antara yang belum dilatih/diberi pelajaran dengan yang sudah dilatih/diberi pelajaran. Lihatlah surah Al-Maidah ayat 4 :

Katakanlah (Muhammad) : "Dihalalkan bagi kalian yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kamu ajari dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarinya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya)”.
(Kalau binatang buruan ditangkap sampai mati oleh anjing yang sudah kita latih dan ketika kita melepas anjing tersebut dengan membaca “bismillaah” maka hukum binatang buruan tersebut adalah halal karena anjing tersebut menangkapnya untuk kita, sedangkan bila ditangkap oleh anjing yang belum terlatih maka hukumnya bagi kita adalah haram karena dia menangkapnya untuk dirinya sendiri).
Tidak ada batasan umur untuk belajar kerana agama kita menerapkan sistem pendidikan sepanjang hayat (life long education) sehingga kewajiban mencari ilmu pun berlaku “minal-mahdi ilal-lahdi”, sejak kita masih dalam buaian sampai kita di lubang lahad.
Bagi seorang muslim, yang namanya ibadah itu bukan hanya solat lima waktu saja; yang namanya ibadah itu tidak mesti dilakukan di dalam masjid saja. Semua kegiatan yang baik dan bermanfaat bisa bernilai ibadah asalkan ketika mengerjakannya kita niati dalam rangka mencari redha Allah.
Kita boleh bayangkan alangkah sedikitnya ibadah kita bila hanya terbatas pada solat lima waktu, hanya kurang lebih 50 minit diantara 24 jam sehari semalam; alangkah kecilnya nilai ibadah kita kalau ibadah itu hanya boleh dilakukan di dalam masjid. Padahal kita punya komitmen sebagaimana yang biasa kita baca dalam solat kita :

Sesungguhnya solatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah (dalam rangka mencari redha Allah), Tuhan seluruh alam.
Dalam sejarah para nabi dikenal seorang nabi yang kaya raya namun rendah hati, beliau adalah Nabi Sulaiman ‘alaihis-salaam. Diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir bahwa Rosululloh Nabi Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bercerita bahwa (sebelum Nabi Sulaiman kaya raya dan menjadi raja) beliau (Nabi Sulaiman) disuruh oleh Allah untuk memiilih salah satu dari tiga hal, yaitu kekayaan, kerajaan atau ilmu. Yang beliau pilih adalah ilmu. Justeru dengan berbekal ilmu itulah pada akhirnya beliau boleh menguasai dua hal yang lainnya yaitu kekayaan dan kerajaan. Ilmu apa yang beliau kuasai sehingga beliau boleh mengelola kekayaan dan kerajaan yang begitu besar? Tentu saja adalah ilmu yang sekarang kita kenal sebagai Pengurusan dan Teknologi. Ingatlah bahwa beliau mempunyai staff / pembantu tidak hanya dari kalangan manusia, tapi juga dari kalangan jin (malah dari kalangan haiwan juga). Dan pada saat iu beliau telah menguasai teknologi perlombongan tembaga. (Lihat Al-Qur’an surah Saba’ ayat 12).
Apalagi kalau kita boleh memanfaatkan ilmu kita untuk masyarakat, bererti kita mempunyai salah satu sumber pahala yang akan tetap mengalir meskipun kita sudah terbujur di alam kubur, sebagaimana Rasulullah shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bila seseorang meninggal maka putuslah amalannya keculi tiga hal, yaitu shodaqoh jariyah; anak yang soleh yang selalu mendo’akannya dan ilmu yang bermanfaat”. (Hadits Riwayat Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasaai dan Ahmad bin Hanbal).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala keritik dan saran akan menjadi satu kebaikan dimasa yg akan datang,dan itu sangat kami harapkan.

Blog Buatan, Bolo Dewe