LANTABUR.TV

Selamatkan Anak Kita Dari Pornografi Menjadi Generus Berprestasi "Kecil Terbina, Remaja Terjaga, Muda Berkarya, Hidup Sederhana, Keluarga Sejahtera, Tua Kaya Ilmu, Mati Masuk Surga Selamat dari Neraka" -JADILAH GENERUS YANG CERDAS DAN FAHAM-
www.ppg-indonesia.com
CONTENT TWITTER HERE
CONTENT FACEBOOK HERE

Kamis, 24 Juni 2010

nasihat buat kaum hawa

Hidupku adalah milikku, tidak ada yang bisa mencampurinya, memepengaruhinya atau bahkan memilikinya meski sebagian. Semuanya utuh milikku. Aku adalah diriku, seutuhnya adalah aku. Inilah kesempurnaan hidup. Aku tidak butuh siapa - siapa, semuanya bisa aku lakukan sendiri. Prestasiku, bakatku mengalir seakan sungai yang jernih ke muara kehidupan. Aku pintar, cerdas, cantik, dan penuh dengan kemampuan yang lainnya. Di sekolah, akulah bintang kelas, di ekstra kurikuler akulah sang primadona. Siapa yang bisa mengalahkanku?
Seperti saat ini, aku merasa aku adalah pemilik sah atas diriku. Maka ketika mama melarangku untuk mengikuti casting sebuah film remaja, aku merasa mama tidak menghargai eksistensi diriku. Maka jangan salahkan aku kalau aku ikut tanpa sepengetahuannya. Aku adalah pemilik sah diriku .
Kehidupan memang ada yang mengaturnya, tapi kesuksesan sumbernya ada pada diri kita sendiri. Kesuksesan yang aku dapatkan, adalah hasil kerja kerasku selama ini. Popularitas, Karir yang gemilang, uang yang melimpah semuanya ada pada diriku. Kurang apa? Aku bisa membiayai semua kebutuhan adik - adikku dengan semua ini, bahkan untuk hidup mewah tanpa bekerja sampai tiga turunan aku masih bisa mencukupi. Sayang mama tidak pernah mau makan uangku sepeserpun. Beliau hanya mengatakan "Kebahagianku adalah segala - galanya baginya, bukan uang, emas intan dan permata."
Semua sudah aku miliki, kuliah yang beberapa saat lagi akan kelar. Karir yang gemilang, uang yang banyak. Satu lagi sebentar lagi hidupku akan lengkap, kebahagiaanku akan sempurna. Karena beberapa hari lagi aku akan menikah dengan seseorang yang telah aku pilih untuk mendampingi hidupku. Seorang pemuda tampan, kaya dengan usahanya yang bertebaran di pelosok dunia. Kurang apa lagi? Sayangnya mama sedikit tidak setuju dengan pilihanku. Memang beliau tidak marah ketika aku menampik seorang pemuda sederhana, sedikit jadul dan selalu menunduk malu yang beliau tawarkan padaku.
Jelas - jelas aku tolak mentah - mentah, bayangkan aku yang cantik, populer dan punya segalanya harus bersanding dengan lelaki jadul, sederhana, tidak keren dan berpenghasilan sebagai penjual buku dan kaset - kaset. Oh, apa kata dunia nantinya? Kerena hidupku adalah milikku maka aku tolak mentah - mentah. Mama tidak marah, hanya berkata "Kalau itu yang membuatmu bahagia silahkan".
Asam manis cinta, kurasakan begitu indahnya bersamanya mengarungi bahtera hidup ini. Dia adalah lelaki sempurna untukku yang sempurna. Bohong benar apa yang Mama dan orang - orang bilang bahwa hidup berumah tangga tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Buktinya, hidupku dengannya selalu diwarnai cinta sepanjang hari. Mungkin itu hanya menimpa kepada sebagian orang yang memang bernasib buruk.
Aku hamil, sebuah kebahagiaan tiada tara. Sebuah pembuktian bahwa aku adalah manusia yang sempurna. Di dalam rahimku tertanam benih cintanya dan cintaku. Akan aku tunjukkan kepada dunia bahwa keluargaku adalah keluarga yang paling bahagia. Meski suamiku jarang di rumah. Sejak dia membuka perusahaan baru di luar kota, dia jadi sering jarang di rumah. Ada beberapa teman yang mengatakan kalau suami jarang di rumah itu berarti ada yang todak beres. Ah, bullshit ! Omong kosong, mereka hanya iri terhadap apa - apa yang aku punya.
Begitu juga mama, beliau malah berkata yang bukan - bukan. Masa beliau bilang suamiku ada main dengan mantan muridnya. Mama, kalau memang tidak suka terhadap pilihanku jangan segitunya. Masa menantu sendiri dibegitukan. Buatku suamiku adalah nomer satu. Sementara itu kendunganku semakin besar, kurang dari seratus hari lagi aku akan menjadi ibu.
Ternyata nasib baik tidak selamanya berpihak, kesuksesan memang aku bisa menetukan, tapi kesialan siapa yang tahu?
Suamiku berubah, kemarin dia sudah berani membawa wanita lainnya ke rumahku. Ah, dunia macam apa ini? Bagaimana dengan anakku kelak? Parahnya Suamiku mengancamku akan menceraikan aku jika aku banyak maunya. Aku tidak mau anakkku nanti tidak berayah. Maka aku hanya bisa menangis. Aneh, setelah sekian lama hidupku hanya dihiasi tangisan bahagia, akhirnya aku mengeluarkan tangisan kesedihan juga.
Sakit sekali rasanya, benar kata orang melahirkan itu sama dengan menjual nyawa. Saatnya telah tiba, anakku akan melihat dunia. Aku sedih, suamiku tidak disampingku. Harusnya dia mendampingiku dan memberiku dorongan semangat agar aku bisa bertahan berjuang melahirkan anakku. Ah, sakit itu kembali menyerang. Aku sudah tidak kuat lagi. Benar - benar sakit yang dahsyat. Entah kenapa tiba - tiba aku berteriak " Mama" yah, satu - satunya yang kuingat sekarang hanya beliau. Aku tidak peduli aku hanya ingin berteriak memanggilnya.
Tiba - tiba tangan yang sudah keriput membelaiku.
"Mama di sini sayang, menjagamu dan anakmu"
Ada yang mengalir diwajahku, tetesan air mata meleleh. Mama, meski selama ini aku tidak peduli terhadapmu, tidak mengidahkan apa yang kau katakan. Kau masih di sini untukku.
Samar kudengar tangisan anakku. "Bersyukurlah nak, meski ayahmu tidak di sini saat kau lahir. Nenekmu selalu ada untuk menjaga kita berdua." Tiba - tiba aku merasa lemah, dan membutuhkanmu Mama.جَزَاكَ الله خَيْرًا

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala keritik dan saran akan menjadi satu kebaikan dimasa yg akan datang,dan itu sangat kami harapkan.

Blog Buatan, Bolo Dewe