LANTABUR.TV

Selamatkan Anak Kita Dari Pornografi Menjadi Generus Berprestasi "Kecil Terbina, Remaja Terjaga, Muda Berkarya, Hidup Sederhana, Keluarga Sejahtera, Tua Kaya Ilmu, Mati Masuk Surga Selamat dari Neraka" -JADILAH GENERUS YANG CERDAS DAN FAHAM-
www.ppg-indonesia.com
CONTENT TWITTER HERE
CONTENT FACEBOOK HERE

Jumat, 04 Desember 2009

Harga Diri Seorang Wanita



Harga diri seorang wanita sesungguhnya bukan terletak pada performance fisik semata, tetapi justru nampak dari pancaran kepribadiannya. Secara tak sadar kita sering melihat wanita yang berpenampilan bak selebritis yang tengah berjalan, praktis langsung atau tidak otak bawah sadar kita akan merespon negatif, jangan-jangan itu simpanan pejabat anu atau jangan-jangan ia wanita penggoda atau jangan-jangan ia bukan wanita baik-baik, dan sebagainya.

Dari penampilan fisik yang agak berbeda saja sudah cukup mengundang beragam pertanyaan yang tertuju kepada wanita tersebut. Umumnya pertanyaan yang muncul bernada miring. Kendati ia seorang yang berakhlak baik, tetapi penampilannya yang bernuansa selebritis mengenyampingkan harga dirinya sendiri. Apalagi ia turun dari mobil keren bersama laki-laki buncit. Wah..tambah seru cara menggunjingnya.

Tapi kalau saja ia berpenampilan yang tidak mengundang decak kagum berlebihan bagi orang yang melihat, umumnya kitapun tidak akan menilai bahwa harga diri perempuan tersebut minus. Biasa saja atau malah mengundang pujian positif. Kendati, dari penampilan memang tidak 100% mencerminkan sebuah harga diri. Jadi, konon kata orang pinter, harga diri perempuan tercermin dari inner beauty, inner talenta dan inner personality. Yang jadi masalah kemudian adalah penterjemahan dan persepsi yang ditimbulkannya. Perempuan berjilbab belum tentu memiliki harga diri yang mantap kalau jilbabnya hanya untuk kedok saja. Tentu akan lebih baik memilih perempuan yang tidak berjilbab tetapi mampu mempertahankan harga dirinya. demikian halnya dengan perempuan yang tidak berjilbab, yang notabene justru lebih banyak dimensi negatifnya, juga tidak menjamin harga diri perempuan tersebut. Jadi bagaimana cara memilihnya?

Jika kita sandarkan persoalan harga diri perempuan pada landasan agama, agama apapun, tentu yang bicara bukan sekedar logika semata, melainkan dengan rasio manusia. Untuk itulah manusia dilengkapi nalar (kalau hewan kan cuma punya naluri). Jadi lihatlah wanita dengan nalar, jangan dengan naluri. Karena naluri lebih dekat kepada nafsu hewani. Dan bagi wanita pergunakan nalar agar harga dirimu terpancar.


Kalian tau ga, perempuan itu, ibaratkan sebotol arak.. yang botolnya di buka, harus diminum sampai habis. Bila tidak, baunya akan hilang. Perempuan juga seperti kaca. Kaca, kalo pecah, trus disambung lagi, bekas retaknya masih kelihatan.
Harga diri perempuan itu, juga adalah harga diri perempuan lain.

Kita sebagai perempuan, haruslah pandai menjaga diri. Perempuan itu tidak sama dengan laki-laki. Bila wanita itu ternoda, akan terlihat bekasnya. Bukankah, perempuan itu seperti kaca. Misalnya, seorang perempuan tidak bisa menjaga diri. Sampai ia hilang keperawanannya. Akibatnya, ia akan hamil. Meskipun aborsi, bekasnya masih akan kelihatan.

Cara perempuan menjaga diri, tidak harus dengan berjilbab. Berjilbab, tapi dia tidak bisa menahan nafsu untuk agresif pada laki-laki?? Sama aja, deh..

Sekian posting saya.. Tambah pendapat, SILAHKAN..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Segala keritik dan saran akan menjadi satu kebaikan dimasa yg akan datang,dan itu sangat kami harapkan.

Blog Buatan, Bolo Dewe